Cara Self Custody Aset Crypto

Aset crypto itu unik, kita bisa Self Custoty aset kita sendiri. Beda dengan aset lain yang hanya bisa percayakan kustodi ke pihak lain.

Aset crypto itu emang unik, kita bisa Self Custody aset kita sendiri. Beda dengan aset lain yang mungkin kita hanya bisa simpan kontrak atau percayakan kustodi ke pihak lain.

Dengan tumbangnya FTX dan beberapa exchange di tahun brutal 2022 kemarin, self custody asset crypto jadi lebih penting dari sebelumnya.

Cara Self Custody Aset Crypto

Cara Self Custody Aset Crypto

Buat teman-teman yang mau self custody asset crypto. Wajib mulai baca artikel ini dulu sampai habis. Kita akan kasih 15 tips buat temen-temen kalau mau Self Custody aset crypto nya sendiri.

Hardware Wallet

Pertama pakai hardware wallet. Kalau kita pakai hot wallet semacam Metamask atau wallet-wallet yang lain. Kita tinggal tunggu waktu untuk kena hack dari berbagai macam pintu ataupun celah yang kita buat sendiri.

Teman-teman masih sering pakai software bajakan kan? Atau teman-teman masih sering streaming video box office dari web semacam layar kaca dan gudang film kan?

Masih sering klik hasil pencarian yang paling atas kan? Atau udah pernah tulis key phrase hot wallet kita di aplikasi note taking dan email?

Intinya para maling digital akan selalu nemu cara untuk mengambil aset kripto kita. Dan kita tanpa sadar membuat celah di Rumah Kita Sendiri. Akses web 3.0 simpan aset kripto tanpa hardware Wallet itu bener-bener rumah tanpa pintu atau rumah tanpa kunci.

Hardware wallet adalah kunci kita untuk membuka aset kripto kita yang ada di blockchain.

Minimal 2 Hardware Wallet

Wajib punya minimal 2 hardware wallet. Kenapa minimal punya dua hardware Wallet?

Karena hardware wallet yang satu kita jadikan Cold Wallet. Bener-bener wallet yang tidak terkoneksi dengan internet sama sekali. Cuma buat hold, bukan buat akses web 3, akses staking pool, dan lain-lain. Murni buat Hold. Anggap cold Wallet itu kayak brankas.

Hardware Wallet yang kedua kita jadikan sebagai Warm Wallet. Wallet yang masih akses staking pool, masih akses Web 3, DEX, dan DeFi melalui wallet third party ataupun wallet connect.

Dengan hardware wallet yang jadi Warm Wallet, paling gak private key kita nggak sampai tersimpan di catch ataupun terketik di komputer. Dan kita punya satu pintu lagi sebelum transaksi. Yaitu kita harus sign transaction.

Oke. Jadi sampai sini teman-teman paham ya?

Cold Wallet, hardware wallet yang gak terkoneksi sama sekali dengan internet.

Warm Wallet, hardware wallet yang kita pakai untuk akses web 3, DeFi, DEX, dan lain-lain via third party apps seperti Wallet Connect ataupun Metamask.

Kalau hardware wallet Kita pernah akses ke Web 3, DeFi, DEX berarti hardware wallet kita udah bukan cold wallet lagi tapi berubah jadi Warm Wallet.

Hot Wallet

Wallet yang terkoneksi langsung dengan internet dan memungkinkan kita untuk akses web 3, DeFi, dan lain-lain lebih cepat dan lebih mudah karena kita nggak perlu sign transaction setiap transaksi.

Tapi kekurangannya, hot wallet mudah di-hack. Contoh hot wallet yang sering dipakai adalah seperti Coin 98, Trustwallet, Metamask, OKX Wallet, dan lain-lain.

Jangan Taruh Telur Dalam Satu Keranjang

Kalau Bitcoin atau aset crypto kita udah cukup banyak. Lebih baik pisah-pisahkan cold wallet dengan beli hardware wallet baru. Atau kalau teman-teman gak punya banyak hardware wallet, salah satu alternatifnya adalah dengan multisig wallet.

Misalnya teman-teman bisa buat di Gnosis. Jadi untuk sign transaction, kita perlu persetujuan dari pemilik wallet yang lain. Yang mana adalah kita sendiri. Cuma mungkin sistem multisig ini lebih advance dan mungkin lebih susah.

Jangan Hunting Airdrop

Jangan tergiur airdrop, ini penting.bApalagi para airdrop Hunter. Harus bener-bener waspada. Kalau perlu, yang demen sama airdrop-an harus punya satu device khusus buat hunting airdrop.

Karena bisa aja kita salah meluncur ke link yang ternyata malah phishing.

Software Bajakan

Jangan pakai software bajakan. Di dalam software bajakannkemungkinan besar udah diisi Malware ataupun Spyware yang bisa menyusup ke komputer kita untuk mencari key phrase hot wallet kita.bJadi sekarang kita pakai yang asli-asli aja guys.

Dikirim Token Aneh

Selanjutnya, jangan seneng kalau kita dikirimin token aneh. Selalu cek smart kontraknya via CoinMarketCap, CoinGecko, ataupun web lain yang legit.

Check dan Recheck

Check dan Recheck sebelum mengirim aset crypto. Karena blockchain sifatnya irreversible. Transaksi yang udah dikirim nggak bisa di-cancel ataupun di undo. Dan ada jenis pencurian aset baru, namanya adalah address poisoning.

Waspada Email Mencurigakan

Waspada email yang mengatasnamakan perusahaan tertentu. Seringnya kita ini di-email atau bahkan di-SMS. Misal berisi konfirmasi transaksi yang kita nggak pernah pakai.bAda pembaruan data, verifikasi, KYC ulang, dan lain sebagainya.

Tapi kalau diperhatikan lebih lanjut lagi, ternyata alamat webnya beda. Kalau pernah dapat alamat email seperti itu, kita hiraukan aja atau kita bisa cek alamat emailnya lagi.

Jangan Flexing atau Pamer

Yang ke-15, jangan Flexing. Tahu nggak yang terakhir ada nasabah sebuah bankntabungannya ludes setelah data-data pribadinya diambil oleh pihak lain. Plus pihak lain ini tahu berapa jumlah saldonya di bank itu.

Dari Berita ini kita bisa dapat pembelajaran. Jangan pernah kasih tahu berapa banyak aset kripto kita ataupun Bitcoin kita pada pihak lain. Karena bisa aja nih mungkin ada orang yang ingin menguasai. Dan biasanya sih orang-orang dekat aja.

Self custody aset crypto kita sendiri emang gampang-gampang susah. Tapi sebenarnya ini cuma faktor kebiasaan aja mengamankan dalam tanda kutip kunci kita. Mengamankan rumah pun ada caranya kalau dibuat konten.

Misal jangan tinggalkan kunci di tempat sembarangan, kunci pintu dan jendela, tutup pagar, pastikan gembok udah terpasang, dan lain-lain.bTapi jadi nggak susah karena kita udah terbiasa.

Mengamankan emasbjuga ada prosedurnya. Misalnya dengan menaruh di brankas yang orang nggak tahu, password brankas kita simpan, kunci brankas jangan sampai hilang, dan atau mungkin malah ada di atas meja, dan masih banyak lagi.

Nah, mengamankan aset kripto. Kita cuma perlu belajar biasa aja. Tinggal pertanyaannya, apakah Self Custody aset crypto itu worth it atau enggak.

Kalau menurut saya pribadi pastinya worth banget. Karena justru Ini adalah tujuan utama dari dibuatnya aset kripto. Mengembalikan kepemilikan aset pada kita sendiri tanpa bantuan pihak ketiga, tanpa KYC, permissionless, dan decentralized.